Public Speaking Itu Apa Sih?
Apa Itu Public Speaking?
Public speaking adalah seni berbicara di depan umum di mana pembicara berkomunikasi dengan audiens melalui presentasi lisan. Selain itu, public speaking dapat diartikan sebagai keterampilan yang dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan khalayak ketika berkomunikasi di depan umum. Ini berlaku untuk orang yang dikenal dan tidak dikenal.
Orang orang biasanya menggunakan keterampilan ini agar mereka percaya diri dan mampu menyampaikan informasi yang jelas kepada semua orang didepannya. Keterapilan public speaking adalah senjata yang perlu disiapkan semua orang. Keterampilan ini juga dapat menghilangkan rasa ketakutan saat presentasi.
Dasar dan Metode Public Speaking
1. Impromptu atau Improvisasi
Metode improvisasi adalah metode yang dilakukan dengan spontan dan tanpa persiapan dahulu. Metode ini sering digunakan saat tampil secara mendadak.
Kelebihan metode public speaking ini adalah pendapat dan ide yang dihasilkan muncul secara spontan, dapat mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dan memungkinkan pembicara untuk berpikir lebih jauh. Tetapi, kelemahan metode impromptu adalah pembicara akan memberi kesimpulan yang kasar dan kurang sistematis karena keterbatasan pengetahuan pembicara.
2. Manuskrip atau Naskah
Berbeda dengan impromptu, metode manuskrip atau naskah adalah metode yang dilakukan dengan membaca naskah yang sudah disiapkan. Metode ini biasa digunakan saat berpidato dalam acara resmi dan formal. Metode manuskrip digunakan untuk menghindari kesalahan karena kesalahan kecil di pidato resmi berdampak besar.
Keuntungan metode manuskrip adalah sebelum berbicara, kita dapat memilih kata-kata terbaik untuk diucapkan, merekam pernyataan, mempercepat ucapan, menghindari distorsti dan mengulang skrip. Kelemahannya adalah dapat mengurangi interaksi pada pendengar, pembicara terkesan kaku dan waktu persiapan yang lama.
3. Memoriter atau Hafalan
Metode memoriter atau hafalan adalah sebuah metode dalam public speaking yang dilakukan dengan menghafal naskah yang sudah disiapkan. Saat pembicara muncul, dia akan mengingat skrip yang sudah dihafal secara spontan. Resiko metode hafalan lebih sulit dibandingkan dengan metode manuskrip.
Pembicara harus mengerti apa yang disampaikan kepada pendengar. Metode ini cocok untuk pembicara yang memiliki topik yang menarik, sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
4. Extempore atau Using Note
Metode extempore sangat direkomendasikan untuk pembicara karena metode ini dilakukan dengan naskah yang hanya berisi garis besar dan dasar-dasar. Tetapi, metode ini hanya bisa dilakukan jika berpengalaman. Jika kalian tidak memiliki pengetahuan bahasa, maka garis besar yang sudah terorganisir akan menjadi berantakan dan tersebar.
Kelebihan metode ini adalah komunikasi yang dihasilkan dengan audiens lebih baik, pesan atau percakapan dapat diubah sesuai kebutuhan, penyajian lebih spontan. Namun, kelemahan dari metode ini adalah tidak bekerja dengan baik ketika persiapan dilakukan dengan tergesa-gesa, penggunaan kata yang kurang menarik yang mengurangi alur bicara dapat mengubah garis besar atau bingkai.
Apa Yang Harus Dilakukan Sebelum Berbicara di Depan Umum?
Sebelum berbicara di depan umum, kalian harus menguasai topik dan materi yang akan disampaikan. Setelah itu, kalian harus mengenal audiens yang akan menjadi pendengar. Selain itu, kita harus menyiapkan kalimat pembuka yang berkesan untuk menarik perhatian audiens. Dan terakhir, lakukan interaksi kepada audiens agar tidak membosankan.
Dibuat oleh Ismail Husayn K
Comments
Post a Comment